Minggu, 14 Juli 2013

Harga Jahe Gajah lokal anjlok, petani siap timbun sampai busuk.

Siap Rugi. 

Dari hasil penawaran jual jahe gajah Saya yang siap panen, di kab.Sumedang-Jawa barat hanya ditawar dengan harga Rp 3.000/kg oleh para pengepul setempat saat ini. 
Kondisi ini tidak lain akibat dari membanjirnya Jahe Gajah import asal china dan taiwan di pasaran.

Dengan turunya harga jahe gajah lokal ini, Saya pribadi sebagai petani siap u/ menahan panen jahe gajah lokal saya dan menanggung resiko kerugian, dan memanfaatkan hasil panen jahe gajah tersebut u/ pembibitan kembali. 

Padahal apabila mau diamati, dari faktor alam saja tahun ini curah hujan cukup tinggi dan dapat mengakibatkan penurunan produktifitas tanaman jahe gajah tersebut dan juga komoditi lainya. 
Dan yang artinya hasil panen jahe gajah lokal tahun ini pun berkurang dari tahun-tahun sebelumnya, dan diperparah dengan anjloknya harga akibat dari membanjirnya jahe gajah import.
Tapi kami yakin suatu saat hal ini akan berakhir, dan kami dapat memperoleh hasil yang memuaskan. 

Perbandingan kualitas Jahe Gajah Lokal vs Import. 

A. Jahe lokal :  
1. Dari segi penampilan memiliki penampilan yg lebih kotor (bertanah dan akar yang masih menempel). 
2. Lebih terlihat lonjong dan beruas bulat kecil. 
3. Dari segi terkstur lebih keras dan berseserat tebal. 
4. Dari segi rasa memiliki rasa pedas yang tajam. 
5. Dari segi aroma memiliki aroma yang segar dan wangi. 
6. Pembungkus jahe yang terkesan apa adanya (karung). 
7. Memiliki ketahanan yang cukup lama.
8. Dari bahan pemupukan organik berasal dari kotoran hewan yg lebih jelas (halal) hewanya...heheheeee.. 

B. Jahe import : 
1. Dari segi penampilan memiliki penampilan yang bersih. 
2. Berukuran 3 kali lipat dari jahe lokal dan lebih bulat besar. 
3. Dari segi tekstur lebih lembek dan berserat tipis. 
4. Rasa yg tidak pedas. 
5. Tidak memiliki aroma. 
6. Pembungkus /kemasan jahe yg lebih rapi (kardus). 
7. Mudah busuk. 
8. Bahan pemupukan organik kotoran hewanya tidak jelas...   
( Diedit kembali dari sumber : Marsani ). 

Dari sini kita dapat dilihat bahwa jahe lokal hanya kalah penampilan dari jahe import, kualitas, rasa dan ketahanan jahe lokal tak ada tandinganya. kalau dilirik dari harga juga tidak terlalu mencolok, konon kabarnya Jahe Indonesia sangat digemari orang2 eropa sana karena rasanya yg pedas dan aromanya yg wangi, sangat cocok dengan iklim cuaca di eropa. 
nah ini adalah tugas dan kewajiban pemerintah untuk memberikan edukasi, modal, dan kesempatan kepada para petani kita agar dapat melawan produk import. 
Dan diharapkan kesadaran konsumen indonesia untuk lebih memilih dan mencintai produk-produk lokal (dalam negri).. 

Dengan kondisi yg seperti ini Saya sebagai petani merasa prihatin sekali, dan siap untuk menahan hasil panen Jahe gajah saya dan mudah-mudahan tanaman tersebut dapat bertahan beberapa musim kedepan.

2 komentar:

  1. kami menjual komoditi jahe untuk Export dan lokal spesifikasi sbb :
    1. terimpang min 100 gram up
    2. bersih dari tanah
    3. packing karung iner a. 32 kg
    4. kuantiti bisa Ribuan ton
    5. pembayaran cast pada saat di angkat
    6. sistem kontinyu
    7. Harga FOB

    bagi teman2 yang membutuhkan komoditi tersebut bisa telp. Kami di 087774252939 dan 082114942588:

    BalasHapus
  2. Kang, pami ieu sumedang.na dimana? hoyong2 naros abdi kanggo skripsi, teu acan mendakan kebon jahe.na, :(,

    BalasHapus